Latest News

RAJO MELEWAR, KUASA MINANG DI NEGERI SEMBILAN, MALAYSIA - WATTABAMBA.CF

LUKISAN RAJA MELEWAR 

Oleh: Boy Paskand Okamara

Semenjak zaman dahulu orang2 minang sudah berlayar keberbagai daerah di asia tenggara. Di abad 15 dan 16, perantau2 minang sudah melakukan perdagangan ke malaka yang pada saat itu tengah berkembang pesat.

Sebelum malaka berkembang pesat, barus adalah tempat tujuan para pedagang dari berbagai suku, termasuk orang2 dari minangkabau. Konon sebelum orang2 minang datang kebarus, kawasan itu sudah di dominasi oleh pedagang ‘thamil’ india. Mereka ingin menguasai penuh wilayah rempah2 sumatera, akan tetapi berhasil dipatahkan oleh para pedagang minang  di abad ke 14 dan 15 yang didukung oleh kerajaan pagaruyung.
Kemudian di abad ke 15 dan 16, para pedagang memutar haluan dagangnya ke malaka.  Menurut para pakar sejarah, dari malaka ini para pedagang minang menyebar keberbagi daerah di asia tenggara, termasuk kesemenanjung malaysia, philipina dan thailand.

Boy paskand Bagindo/ penulis
Dalam negara federasi malaysia saat ini, ada satu negara bagian yang bernama negeri sembilan. Masyarakatnya mayoritas muslim keturunan minangkabau. Menurut beberapa sumber, orang2 minang disana masih kokoh memegang adat istiadat minangkabau. Walau dipisahakan oleh lautan luas, tapi dengarlah pantun populer masyarakat mereka:


“leguh legah bunyi pedati,
Pedati orang pergi kepadang,
Genta kerbau berbunyi juga.
               Biar sepiring dapat pagi,
            Walau sepinggan dapat petang,
             Pagarruyung teringat juga.”
Isi pantun tersebut jelas sudah kalau mereka tak pernah melupakan negeri asalnya yaitu pagaruyung, minangkabau, sumatera barat.
Menurut wikipedia, sebelum berdirinya kerajaan minangkabau negeri sembilan, para perantau minang sudah banyak yang bermukim disana sejak abad ke 15 sebagai pedagang, seiring berkembangnya malaka sebagai jalur perdagangan pesat kala itu. Mereka dilindungi oleh kerajaan malaka, kemudian kerajaan johor.
Namun di abad ke 18.,Johor mulai melemah dan tak mampu lagi melindungi negeri sembilan dari serangan orang2 bugis yang ingin menguasai negeri itu, akhirnya para pemuka negeri sembilan meminta pada kerajaan alam pagaruyung yang pada waktu itu iperintah oleh sultan abdul jalil agar dikirimkan seorang raja untuk melindungi mereka. Maka diutuslah raja melewar untuk memimpin negeri sembilan.
Menurut beberapa sumber buku sejarah, sebelum raja melewar  diberangkatkan kenegri sembilan, raja pagaruyung terlebih dulu memerintahkan ‘raja khatib’ untuk datang lebih awal untuk membuat persiapan penyambutan raja melewar disana. Namun sesampainya raja khatib di seri menanti, dia telah mengaku sebagai anak raja pagaruyung yang diutus untuk memimpin mereka, iapun diterima sebagai menantu oleh penghulu seri menanti bernama ‘na’am’.
Sedangkan raja melewar sebelum berangkat ke negeri sembilan, menyinggahi dulu tanah melayu menghadap sultan johor yang kemudian meganugrahi cap mahor dan kuasa penuh memerintah negeri sembilan.

raja melewar berperang dilaut

Lepas dari tanah melayu, raja melewar dan prajuritnya berangkat ke negeri sembilan melalui naning, disinilah ia bertemu dengan angkatan perang bugis dibawah pimpinan ‘daeng kamboja’ yang akan berangkat menyerang negeri sembilan. Perperangan terjadi, raja melewar berhasil meluluh lantakan pertahanan prajurit2 bugis, daeng kamboja berhasil melarikan diri.
Perjalanan pun dilanjutkan sampai ‘rembau’, disinilah beliau dinobatkan menjadi ‘yang dipertuan negeri sembilan’ atau lengkapnya ‘yang dipertuan besar sri paduka raja tuanku mahmud syah ibni al- marhum sutan ‘abdul jalil’. tahun 1773, dikampung penajis yang saat ini bernama kampung astana raja. Disini pula beliau meninggal dunia di tahun 1795.
Setelah dinobatkan, beliau menyusun kekuatan menyerang kekuatan ‘rajo khatib diseri menanti yang didukung oleh penghulu na’am mertua rajo khatib. Dalam peperangan tersebut, kekuatan rajo khatib dapat dikalahkan, sedangkan penghulu na’am juga dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman mati.
Setelah wafatnya rajo melewar ditahun 1795, kerajaan pagaruyung mengirimkan seorang raja lagi untuk negeri sembilan, yaitu ‘tuanku raja hitam’. (boy paskand sikumbang bagindo.)


Sumber Rujukan :
* de josselin : minangkabau and negeri sembilan (1951)
*Website resmi pemerintah bukittinggi ‘”minangkabau-negeri sembilan”

*Wikipedia “ negeri sembilan”.




CARI POSTINGAN SESUAI LABEL:


SAKATO NET Designed by Templateism.com Copyright © 2014

Gambar tema oleh Bim. Diberdayakan oleh Blogger.